Minggu             : 1 Mei 2022 (Misericordias Domini)

Tema                 : Berkat persaudaraan

Nas                     : Pengkhotbah 4:7-10

Tujuan               : Agar pemuda menyadari pentingnya persaudaraan dan persahabatan

  dalam hidupnya.

Manusia modern cenderung menjadi semakin individualis. Sebagian orang asyik hidup di dalam dunia mereka sendiri sehingga kebersamaan pun menjadi luntur. Tuhan tidak pernah menciptakan manusia sebagai makhluk individualis, melainkan sebagai makhluk sosial yang harus terhubung dan terintegrasi dengan sesamanya agar dapat terus berjalan ke arah yang lebih baik.

Salah satu kesia-siaan dalam hidup adalah kesendirian. Seseorang dapat saja berkata bahwa ia tidak membutuhkan orang lain, atau ia dapat bertahan hidup sendiri tanpa orang lain; namun pada kenyataannya, itu merupakan pemikiran yang bodoh. Jadi, sebagai mahluk sosial, tiap orang akan berupaya terintegrasi dalam persahabatan dan kekeluargaan. Namun, kesia-siaan lainnya adalah memiliki rekan dalam hidupnya, tetapi bukan rekan yang membawanya pada kebaikan, melainkan pada kehancuran.

Penulis Kitab Pengkhotbah mengatakan “kesia-siaan” adalah seluruh kegiatan di muka bumi yang tidak ada arti dan tujuannya. Segala kegiatan yang terlepas dari kehendak Allah, dan persekutuan dengan-Nya adalah kesia-siaan. Pengkhotbah mengajak kita untuk lebih dalam memahami arti kebersamaan yang membangun. Kenikmatan hasil jerih payah menjadi bernilai bila dikecap dalam kebersamaan, bukan dalam kesendirian (ay. 9). Pengkhotbah tidak menyalahkan orang yang hidup sendiri, tetapi menyatakan bahwa orang yang hidup sendiri akan lebih sulit menjalani kehidupan, ketimbang berdua.

Setiap orang berlelah untuk mencukupi kebutuhannya, dan mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri. Namun, siapakah yang akan menikmati hartanya yang melimpah apabila ia mati? Jadi, kelimpahan materi tidak dapat menggantikan nilai kebersamaan. Oleh karena itu, Pengkhotbah mengatakan, hasil kerja dua orang lebih baik dari hasil kerja satu orang.  

Pengkhotbah tidak membahas tentang upah yang banyak. Ini bukan masalah jumlah materi atau harta yang bisa di dapat ketika mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Upah yang baik itu adalah membagikan hidup bagi orang lain. Dengan kata lain, bacaan ini berbicara tentang hidup yang berarti bagi orang lain, berbagi dalam suka dan duka, saling mengasihi, saling menolong, dan saling mendukung antara sahabat, keluarga dan sesama. Pemuda gereja perlu menyadari pentingnya mewujudkan persahabatan dan persaudaraan. Jika seseorang tersandung, maka pemuda harus menolongnya untuk bangkit. Jika seseorang jatuh ke dalam dosa, maka pemuda perlu membimbingnya dengan lemah lembut. Dan, jika seseorang menghadapi masalah, maka pemuda menghibur dan menguatkannya.

PA Kelompok :

  1. Menurut anda, apa makna persaudaraan atau persahabatan sebagai orang Kristen? (ay. 9) Jelaskanlah!
  2. Apa yang harus anda lakukan untuk menjaga persaudaraan atau persahabatan di melalui bacaan kita?
  3. Apa penghalang untuk hidup dalam persaudaraan atau persahabatan? (ay. 8).

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu

baik suka maupun duka.

Perjanjian dengan Tuhan:

Tuhan, mulai hari ini saya tidak akan hidup untuk mementingkan diri sendiri tetapi saya mau hidup berbagi terhadap sahabat dan saudaraku.

Categories: Bahan PA Pemuda

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *