Senin Paskah  II, 1 April 2024

Epistel : Mazmur 114: 1 – 8

Pendahuluan

Bapak dan ibu serta saudara sekalian, lirik lagu yang kita nyanyikan, lagu apapun itu selalu menyimpan ungkapan hati, perasaan atau ekspresi penulisnya tentang sesuatu hal yang kemudian ia tuangkan dalam sebuah lirik lagu. Contohnya  lagu “Amazing Grace”, sebuah lagu himne Kristen yang sangat populer, yang ditulis oleh John Newton. Lagu ini hadir sebagai refleksi terhadap kisah John Newton saat ia berada di dalam sebuah kapal yang dihantam badai. Ditengah ketakutannya dalam badai itu John berdoa menyerahkan kehidupannya dan kemudian John merasakan anugerah keselamatan dari Allah. Lagu ini menjadi tanda pertobatan spiritual dari John Newton, yang sebelumnya seorang jahat yang memperdagangkan manusia kemudian beralih menjadi seorang Pendeta. Begitu pula dengan Mazmur 114:1-8 yang menjadi nats firman Tuhan hari ini, sebuah nyanyian yang ditulis berdasarkan kenangan terhadap sebuah sejarah luar biasa yang dialami oleh bangsa Israel.

Keterangan Nats

Mazmur 114 merupakan sebuah nyanyian yang lahir dari peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Mazmur ini merupakan rangkuman terhadap peristiwa-peristiwa yang dialami oleh bangsa Israel yang digunakan sebagai sebuah Kidung Paskah. Menurut catatan tradisi Israel saat merayakan Paskah dalam konteks kelepasan bangsa Israel dari Mesir, mereka duduk sehidangan untuk menikmati jamuan roti tidak beragi. Saat itu juga biasanya mazmur ini dinyanyikan, sebagai sebuah tanda pengingat tentang keajaiban Tuhan dalam kehidupan mereka.

Ayat 1-2 dalam teks ini berbicara mengenai pemisahan yang Allah lakukan bagi bangsa Israel dari bangsa asing. Dalam ayatnya yang kedua ada sebuah deklarasi bahwa Yehuda adalah sebuah tempat kudus, dan Israel adalah kepunyaan Allah.

Ayat 3-4 dalam teks ini berbicara mengenai keajaiban-keajaiban yang dilakukan oleh Allah dalam proses keluarnya bangsa Israel. Penyebarangan Laut Teberau, Sungai Yordan yang terdorong mundur hingga gunung yang melompat-lompat seperti domba jantan yang kemungkinan besar mengacu pada guncangan yang dialami Gunung Sinai.

Ayat 5-6 adalah sebuah pertanyaan retoris tentang siapa penyebab segala sesuatu yang terjadi di ayat ketiga sampai dengan ayatnya yang keempat. Pertanyaan ini kemudian ditutup dengan sebuah jawaban dalam ayat 7-8 tentang kehadiran Allah bagi bangsa Israel. Kehadiran Allah adalah penyebab segala sesuatunya terjadi. Kelepasan yang Israel terima semata-mata karena keajaiban dan anugerah Tuhan.

Renungan

Bapak dan ibu serta saudara sekalian, mazmur ini adalah sebuah nyanyian yang menjadi pengingat bagi bangsa Israel tentang apa yang telah dilakukan Allah di dalam kehidupan mereka. Pekerjaan besar yang bahkan tidak dimengerti oleh Musa pada awalnya menjadi sebuah kenyataan yang ajaib bagi seluruh umat Israel bahwa mereka terlepas dari tanah perbudakan. Bercermin dari hal ini hal apa yang dapat kita petik sebagai pesan firman?

  1. Tidak ada sesuatu hal yang mustahil bagi Allah. Keajaiban yang terjadi bagi bangsa Israel menjelaskan keluarbiasaan Allah bagi kehidupan umat-Nya. Jika saat ini kita berada dalam situasi genting, kita diperhadapkan kepada suatu masalah, kita diajak untuk selalu memanggil Allah sebagai Juruselamat kita . Karena kita sebagai seorang Kristen yang telah ditebus Kristus adalah juga kepunyaan Allah. Jika Allah dipihak kita siapa dapat melawan?
  2. Dalam keadaan sulit sekalipun melalui teks ini, kita diajak untuk mengingat keajaiban-kejaiban yang dilakukan Tuhan dalam kehidupan kita. Dengan mengingat kita dapat menyadari bahwa kuasa Tuhan tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Hal ini juga akan membantu kita untuk dapat terus mensyukuri kehidupan.
  3. Seperti bangsa Israel yang telah terbebas dari tempat perbudakan, saat ini sebagai umat Kristen kita juga telah menikmati karya pembebasan Allah dalam kehidupan kita melalui kematian dan kebangkitan Yesus kita telah dilepaskan dari perbudakan dosa. Untuk itu kita diajak menysukuri apa yang telah Allah lakukan bagi kehidupan kita.
  4. Tidak ada suatu hal yang dapat kita sombongkan dalam kehidupan kita di dunia ini, seperti apa yang terjadi dengan bangsa Israel dalam teks ini. Allah lah yang memegang peran sentral, tanpa campur tangan Allah tidak ada sesuatu hal pun yang dapat terjadi bagi bangsa Israel. Kehidupan kita semata-mata oleh karena anugerah pengasihan Allah.

Diskusi

  1. Apa yang menjadi faktor kunci kebebasan bangsa Israel?
  2. Sebagai seorang Kristen, apa yang dapat kita lakukan untuk menikmati anugerah pembebasan yang Allah berikan?

Vik. Rain Bow Hutabarat

GKPI Pos Kebaktian Juruq Raya, Bentian Besar, Kalimantan Timur

Categories: Epistel

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *