Minggu Misericordias Domini,14 April 2024

Nats     : Mazmur 4 : 2-9

Oleh: Pdt. Andri H Simanjuntak (GKPI JK Limapuluh)

  1. Pendahuluan

Dalam Minggu ini kita memasuki Minggu Misericordias Domini artinya, bumi penuh dengan kasih setia TUHAN – “Sai Endehon ma angka asi ni roha ni Jahowa” (Mzm. 33:5) bagi orang yang berharap dan berseruh kepada Tuhan. Dan kalau kita kaitkan dengan  Mazmur pasal 4 ini, yang memperlihatkan iman/Kepercayaan Pemazmur Daud kepada Allah. Mazmur 4 ini juga disebut sebagai salah satu mazmur doa. Diawali untuk pemimpin biduan, dengan permainan kecapi. Doa pribadi dari pemazmur Daud yang kemudian dia bawakan dalam sebuah nyanyian. Doa dan Permohonan ini didasarkan pada pengalaman pemazmur tentang Tuhan sebagai penyelamat. Yaitu pengalaman Daud yang mengalami kecemasan saat dia menghadapi musuh-musuhnya, tetapi Daud menemukan kenyamanan dan keamanan dalam doa dan kepercayaannnya kepada Allah. Dalam mazmur 4 ini dapat kita lihat bahwa Daud dengan penuh keyakinan berdoa kepada Tuhan yang adil dan benar, untuk pembebasan dirinya melawan musuh-musuhnya. Daud telah melihat bahwa Tuhan telah menjawab permohonannya dimasa lalu dan sekarang Daud kembali menyeruhkan doanya kepada Allah. Dan Daud juga punya keyakinan bahwa sekarang ini doa dan permohonannya juga akan didengarkan oleh Tuhan. Mari kita lihat pengalaman hidup Daud bersama Allah yang dia ungkapkan dalam doa dan nyanyian dalam Mazmur pasal 4 ini.    

  1. Penjelasan Nats

Ayat 2

Pemazmur menyatakan suatu keyakinan imannya bahwa setiap doa akan mendapatkan jawaban. Ini adalah kesaksian iman pemazmur bahwa Tuhan selalu menolong dalam kesesakannya. Pemazmur hendak bersaksi bahwa jika Tuhan mendengarkan dan menjawab doa-doanya di masa lalu, maka sekarang juga Tuhan tetap akan mendengar dan menjawab doanya. ini terlihat dari perkataan Daud yang menyebutkan, “apabila akau berseru dengarkanlah aku ya Allah, yang membenarkan aku. Allah yang membenarkan aku artinya; hanya Allah yang mampu yang menyatakan Daud tidak bersalah melawan tuduhan palsu dan fitnahan. Disini juga dapat kita lihat hubungan yang baik antara Daud dengan Tuhan. Dimana Daud mengatakan: “Di dalam kesesakan, Engkau memberi kelegaan kepadaku”. Daud memohon belas kasihan Tuhan dalam doanya. Artinya Daud datang kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan. Dan itu adalah jalan yang tepat untuk ditempuh seseorang sketika mempunyai pergumulan ataupu masalah seperti yang dihadapi Daud. Dalam hidup ini tidak cukup dengan mengandalkan kekuatan dan pikiran kita saja, sebab kekuatan dan pikiran kita manusia terbatas. Maka kita membutuhkan belas kasihan Tuhan dalam hidup ini, dan inilah yang selalu kita mohonkan kepada Tuhan melalui doa, agar Tuhan selalu menyertai kita dengan kuasaNya yang tidak terbatas.   

Ayat 3

Dalam ayat ini kita dapat melihat bahwa, Pemazmur mengajak orang-orang yang melawan Allah untuk memikirkan ulang kebodohan mereka. Tidak ada gunanya kalau mereka (musuh-musuhnya) melawan orang yang dibenarkan oleh Tuhan. Karena itu semua adalah usaha yang sia-sia. Niat jahat yang timbul dari keinginan nafsu dunia adalah usaha yang sia-sia. Segala usaha yang kita lakukan, yang tidak berkenan dengan kehendak Tuhan akan berakhir dengan kesia-siaan.

Ayat 4

Selanjutnya Pemazmur menjelaskan bagaimana kebahagiaan orang yang selalu berserah kepada Tuhan, dia adalah orang pilihan Tuhan yang dikasihiNya. Maka Daud Percaya bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya. Tuhan tidak akan membiarkan orang pilihanNya dijahati oleh pendosa. Tetapi Daud meyakini justru orang pilihan Tuhan itu akan dijagai dan mendengarkan doanya. Siapa yang menjahati orang yang dikasihi Tuhan, maka dia sedang berhadapan dengan Tuhan yang menjagai orang yang dikasihiNya.

Ayat 5

Disini pemazmur menasehatkan orang berdosa untuk memikirkan ulang niat jahatnya, sadarlah bahwa tidak ada yang baik yang akan di dapatkan dari perbuatan dosa. Dan Daud ingin mengingatkan musuh-musuhnya; “Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu”. Demikian juga yang mau di ingatkan dalam firman ini, supaya kita jangan terlalu cepat bertindak dan melakukan sesuatu tanpa pertimbangan dan tanpa memikirkan apa yang menjadi konsekuensinya dari yang kita telah perbuat. Dan orang-orang juga pada waktu itu diingatkan oleh Daud supaya Jangan mereka dikendalikan oleh emosi sesaat untuk berbuat sesuatu, tetapi tenangkanlah dirimu. Karena perbuatan dosa tidak akan dapat menyelesaikan masalah.  Tetapi berdoalah kepada Tuhan memohon hikmat dan petunjuk Tuhan, dan berharaplah akan kasih setia Tuhan sehingga kita diberi ketenangan dan hikmat menghadapi segala persoalan yang kita hadapi seperti pengalaman Daud sendiri dalam firman ini.

Ayat 6-9

Ayat 6: “Persembahkanlah korban yang benar”. Karena Korban persembahan orang fasik adalah kekejian dihadapan Tuhan (Yes. 1:11). Pemazmur menasehatkan agar setiap orang mempersembahkan persembahan yang benar, yaitu hidup yang kudus dengan melakukan apa yang berkenan kepada Tuhan. Apa gunanya persembahan yang mereka berikan kepada Tuhan jika sikap dan perbuatan mereka tidak berkenan dihadapan Tuhan. Dan Percayalah kepada Tuhan. Artinya hanya Tuhanlah yang dapat kita percayai sebagai penolong kita dan sumber segala berkat bagi kita.  

Ayat 7: Daud ingin menujukkan suatu harapan bagi orang yang mempunyai masalah dalam hidupnya. Bahwa Allah akan memberikan harapannya yaitu: dengan menyinari orang-orang yang berseruh dan mengandalkan Tuhan dengan wajahNya. Sehingga tidak ada ketakutan dalam diri pemazmur ataupun kita manusia. Ini adalah berkat Rohani dari Allah. Kelak nanti Tuhan akan memberikan berkat yang lebih banyak kepada orang-orang yang mengandalkan Tuhan. Dibandingkan dengan orang-orang yang menerima berkat jasmani dari panen raya baik gandum maupun anggur (ayat 8). Dan Daud menyuarahkan bahwa sukacita dan kebahagiaan yang sejati berasal dari hubungan dan Persekutuan kita dengan Allah. Dan kekayaan dunia tidak mampu menggantikan kebahagiaan yang datang dari Tuhan.

Ayat 9: Daud menyatakan bahwa dia dapat tidur dengan aman dan tenang karena Allah. Artinya kepercayaan dan penyerahan diri kepada Allah membuatnyaa merasa aman dan terlindungi. Daud percaya bahwa kuasa dan penyertaan Tuhan akan membuaatnya aman dari musuh dan bahaya. Daud mempercayakan dirinya kepada Allah, Daud pasrah total kepada Tuhan, ia tidur tenang tanpa rasa takut. Ada rasa yang percaya sempurna kepada Tuhan dalam diri Daud.        

Pemazmur sangat bersyukur kepada Tuhan dan membuatnya dapat tidur dengan tentram. Sekalipun banyak orang yang menghakiminya bahwa Tuhan tidak akan menolongnya, tetapi pemazmur yakin bahwa Tuhan sangat mengasihinya dan itu dapat dirasakannya melebihi orang yang kelimpahan gandum dan anggur. Iman yang benar kepada Tuhan akan melahirkan sukacita yang berlimpah melebihi apapun yang ada di dunia ini. Orang yang memiliki banyak harta belum tentu dapat menjalani hidup dengan tenang, tetapi orang benar akan diberikan Tuhan kedamaian dan ketentraman dalam hidupnya.

Renungan/Implikasinya bagi kita

Mazmur 4 memperlihatkan kepada kita bagaimana berat pergumulan yang dihadapinya, tetapi Daud tetap mampu untuk mengendalikan diri dalam situasi yang berat yang sedang dihadapinya. Pemazmur tetap percaya pada kasih setia Tuhan yang akan senantiasa menyertai orang yang selalu hidup dalam kebenaran Tuhan. Dan kita dapat belajar dari pemazmur bagaimana langkah-langkah yang harus kita perbuat untuk menghadapi persoalan dalam hidup. Pertama: Berdoa memohon belas kasihan Tuhan. Kedua: Tetaplah bersyukur. Ingatlah jika di masa lalu Tuhan menjawab doamu, maka percayalah kapanpun Tuhan akan selalu mendengar dan menjawab doamu.

Kemudian pertanyaannya, siapakah yang kita andalkan dalam pergumulan hidup kita? Maka kita dapat belajar dari pengalaman Daud yaitu; menyerahkan kekawatiran, kegelisahan dan kekecewaan kita hanya kepada Tuhan saja. Tidak ada penolong yang sempurna yang mampu mengatasi segalanya selain Tuhan kita Yesus Kristus. Kita selalu ingat seperti yang sering dikatakan oleh Tuhan Yesus: “Imanmu menyelamatkanmu”.

Tuhan pasti mendengarkan semua seruan kita jika kita beriman yang teguh kepada-Nya. Janji firmanNya:  ketika kita mau berseru kepada Tuhan, Dia akan menjawab kita, bahkan lebih dari yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kita ketahui.  “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Kor. 2:9).

Dan Daud ingin menujukkan suatu harapan bagi orang yang mempunyai masalah dalam hidupnya. Bahwa Allah akan memberikan harapannya yaitu: dengan menyinari orang-orang yang berseruh dan mengandalkan Tuhan dengan wajahNya. Ini adalah berkat Rohani dari Allah. Kelak nanti Tuhan akan memberikan berkat yang lebih banyak kepada orang-orang yang mengandalkan Tuhan. Dibandingkan dengan orang-orang yang menerima berkat jasmani dari panen raya baik gandum maupun anggur. Dan Daud telah mengalami; bahwa sukacita dan kebahagiaan yang sejati berasal dari hubungan dan Persekutuan kita dengan Allah. Dan kekayaan dunia tidak mampu menggantikan kebahagiaan yang datang dari Tuhan. Amin…

Categories: Bahan Khotbah

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *