Kadet Diakonat Pdt.Parsaoran Sinaga, Sekjen Pdt.Humala Lumbantobing, Projek Officer UEM Terri Lynn Smith dan Kabiro Keuangan Sondang Samosir, SE berphoto bersama ditengah-tengah acara konsultasi.

Pada tanggal 5-10 Mei 2022 UEM (United Evangelical Mission) mengadakan kegiatan di Banjarmasin dengan thema: Konsultasi Managemen Proyek UEM (UEM Project Management Consultation). Yang menjadi tuan rumah dalam kegiatan tersebut adalah Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) yang berkantor sinode di Banjarmasin. GKE merupakan anggota UEM yang termuda dan diterima menjadi anggota tahun 2018. Saat ini, jumlah anggota jemaat GKE adalah 343.023 jiwa, dengan jumlah jemaat 1.491 dan 120 resort. Pelayan yang melayani di GKE adalah 897 pendeta, 30 evangelis dan 250 orang calon pendeta dan 79 orang staf.

Konsultasi tersebut dihadiri 3 (tiga) orang per gereja anggota UEM. Ketiga orang utusan yang hadir tersebut  adalah dalam kapasitas Sekretaris Jenderal, Bendahara dan  Project Officer. Dalam kaitan itu, GKPI mengutus Sekretaris Jenderal GKPI Pdt.Humala Lumbantobing,MTh, Kepala Biro Keuangan Sondang Samosir,SE dan Kadep Diakonat Pdt.Parsaoran Sinaga,M.Min,MTh.

Mengawali  kegiatan konsultasi, Pdt.Satria, MTh sebagai Sekretaris Jenderal gereja GKE menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta. Dalam kata sambutannya, ia menjelaskan bahwa kota Banjarmasin sering disebut sebagai kota seribu sungai. Hal ini disebabkan di Banjarmasin terdapat banyak sungai. Di akhir sambutannya, ia mengharapkan konsultasi ini dapat berjalan dengan baik, dimana terjadi penguatan pemahaman tentang tata kelola keuangan, khususnya dalam mengerjakan proyek UEM.

Acara dilanjutkan dengan  kata sambutan dari Pdt.Dr.Dyiah ayu Krismawati sebagai Sekretaris Eksekutif UEM untuk  Asia. Dalam kata sambutannya, ia memaparkan bahwa saat ini semua gereja anggota UEM berada dalam masa perubahan. Perubahan itu menyangkut  banyak segi, diantaranya perubahan fungsionaris kepengurusan di tingkat Sinode. Pdt.Dyiah Ayu menyatakan bahwa saat ini kebanyakan pengurus di tingkat sinode adalah orang-orang baru. Untuk itu, melalui konsultasi ini, diharapkan akan terjalin kebersamaan sesama pimpinan gereja. Selanjutnya, ia menguraikan bahwa selain itu, format pengajuan dan pelaporan proyek di UEM juga terdapat perubahan. Perubahan tersebut bermuara agar tata kelola lebih baik dan transfaran. Lebih lanjut, untuk menjelaskan tentang hal ini, Timo Pauler (Bendahara UEM) menjelaskan lebih detail tentang perubahan yang dimaksud. Sebelum peserta dari gereja-gereja anggota UEM terlibat lebih jauh dalam sharing dan diskusi, maka para peserta juga akan dibekali para narasumber, diantaranya oleh Dr.Priyo Hari Adi (dosen UKSW) yang membawakan topik: Transparansy,  Responsibility dan Accountability. Kemudian secara bergiliran Terri Lynn Smith memaparkan tentang proyek yang diajukan agar dilandasi oleh  Sustainable Development Goals (SDGs) (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan). Lalu Pdt.Petrus Sugito menguraikan tentang topik Pelaporan Keuangan dikaitkan dgn Akuntan Publik. Dalam uraiannya, Pdt.Petrus Sugito mengingatkan bahwa dalam pertemuan pimpinan gereja  di Nias tahun 2019, sebenarnya telah disuarakan melalui kebulatan tekad bersama agar keuangan gereja anggota UEM dalam auditnya juga melibatkan akuntan publik. Hal ini mencerminkan tekad bersama agar keuangan gereja anggota UEM semakin transfaran dan akuntabel, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan trust (kepercayaan) yang tinggi dari kalangan warga jemaat. Adapun gereja yang hadir dalam pertemuan konsultasi tersebut adalah: BNKP, HKBP, GKPA, HKI, GKPI, GKPS, GBKP,  GKPM, GPKB, GKPPD, GKJTU, GKJW, GKI-Tanah Papua dan GKE.

Dalam konsultasi tersebut secara bergiliran,  utusan dari gereja yang hadir menjelaskan apa yang dilakukan dalam tata kelola keuangan dan apa yang menjadi tantangan atau pergumulan. Untuk itu, Sekjen GKPI Pdt.Humala Lumbantobing dan Ka Biro Keuangan Sondang Samosir menjelaskan tentang apa yang telah dilakukan GKPI dalam hal tata kelola keuangan. GKPI saat ini terus berbenah dalam rangka mewujudkan Tata Kelola Keuangan yang ideal. 

Disela-sela kegiatan konsultasi yang sangat padat, Sekjen GKPI Pdt.Humala Lumbantobing  dan utusan GKPI lainnya, menyempatkan diri untuk mengunjungi GKPI yang ada di Banjarmasin. Kunjungan tersebut dilakukan pada saat sermon yang diadakan di salah satu rumah penatua. Pdt.Daniel Lubis,STh yang melayani saat itu menjelaskan bahwa saat ini GKPI masih beribadah menumpang di salah satu gereja di Banjarmasin. Namun, meskipun demikian, ia bersama dengan penatua dan warga jemaat tetap memperlihatkan semangat yang tinggi dalam beribadah. Dalam nasehatnya, sekjen menyemangati para penatua untuk lebih bergiat dalam pelayanan. Kiranya segala pengorbanan dan keseriusan dalam melayani menjadi persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. (Parsaoran Sinaga)

Pdt. Daniel Lubis STh Bersama dengan penatua GKPI Banjarmasin berphoto bersama dengan sekjen, kadep Diakonat dan Ka Biro Keuangan setelah acara sermon

Sosialisasi Keuangan Di Gkpi Balikpapan Resort Kalimantan Timur

Photo bersama Kadep Diakonat dan Ka.Biro Keuangan bersama Pdt. Julika Sitorus,STh dan para majelis di GKPI Balikpapan

Sebagaimana peribahasa: “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”, demikianlah perjalanan Ka Biro Keuangan Sondang Samosir dengan Kadep Diakonat Pdt.Parsaoran Sinaga ketika mengikuti kegiatan konsultasi yang diadakan UEM di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Atas kemurahan Tuhan, mereka dapat melanjutkan perjalanan ke Balikpapan, Kalimantan Timur untuk mengunjungi GKPI Balikpapan dan melihat Pos Kebaktian Sepaku di Penajam Paser Utara. Kesempatan itu juga dipergunakan untuk melayani ibadah kebaktian malam di GKPI Balikpapan (Rabu, 11/5/2022). Kotbah disampaikan Pdt.Parsaoran Sinaga, yang pernah melayani di GKPI Balikpapan sekitar tahun 2001-2005. Mengawali kotbahnya, Pdt.Parsaoran menguraikan tentang kenangannya ketika melayani di GKPI Balikpapan tersebut. Banyak kenangan indah terjadi, ketika melayani di tempat tersebut.

Selanjutnya, setelah ibadah kebaktian malam, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama dan pertemuan dengan majelis GKPI Balikpapan. Dalam kesempatan itu, Sondang Samosir menguraikan situasi dan kondisi keuangan GKPI saat ini. Dalam uraiannya, ia memaparkan tentang berapa jumlah pemasukan dan berapa jumlah pengeluaran serta apa saja kendala yang dihadapi GKPI dalam tata kelola keuangannya. Melalui paparannya, majelis jemaat GKPI Balikpapan mendapatkan gambaran yang utuh tentang sirkulasi keuangan yang dikelola Kantor Sinode GKPI.  Mereka dapat melihat kenyataan bahwa keuangan yang dikelola Kantor Sinode masih sebatas mampu untuk membiayai penggajian pelayan penuh waktu saja. Sementara biaya untuk mendukung kegiatan program, masih tertatih-tatih. Sejalan dengan hal itu, Pdt.Parsaoran Sinaga juga menguraikan tentang kemampuan GKPI untuk keluar dari persoalan yang dihadapi, oleh karena potensi yang besar yang dimiliki. Lalu, dari sisi diakoni, Pdt.Parsaoran juga memaparkan tentang panggilan kita sebagai gereja untuk menggali dan memaksimalkan potensi yang kita miliki sebagai wujud jawaban terhadap panggilan Tuhan kepada kita. (Parsaoran Sinaga)

Guru Jemaat GKPI Balikpapan Pnt.JA Hutajulu, Ka.Biro Keuangan, Kadep Diakonat dan Pdt.Res Kaltim Pdt.Julika S.M Sitorus berphoto bersama setelah kepada rombongan dari kantor Sinode diberikan cindera mata berupa stola bermotif kalimantan.

Menjajaki Berdirinya Panti Asuhan

GKPI Di Pulau Batam

Dalam berbagai kesempatan Bishop Pdt.Abdul Hutauruk,MTh selalu mengatakan bahwa salah satu slogan yang sering sekali berkumandang di awal berdirinya GKPI adalah: “Melayani bukan untuk dilayani”. Sebagaimana Yesus datang ke tengah-tengah dunia  untuk melayani bukan untuk dilayani, demikianlah kiranya kehadiran GKPI ditengah-tengah dunia ini. Secara sederhana, Bishop menguraikan bahwa salah satu arti “Melayani bukan untuk dilayani” adalah aksi diakoni. Hal itulah  yang diperlihatkan GKPI di awal berdirinya, dimana pada saat itu banyak berdiri lembaga diakoni sosial GKPI, diantaranya Panti Asuhan Mamre, Yapentra, Dana Agaphe, dst. Pada saat itu,  sebenarnya GKPI masih fokus harus membangun gedung- gedung gereja lokal. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat GKPI untuk mendirikan lembaga diakoni sosial.  Memang tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat itu, GKPI banyak mendapat dukungan dari lembaga luar negeri. Namun yang dapat kita lihat adalah bahwa terlihat, bagaimana GKPI hadir memperlihatkan jati diri “melayani bukan untuk dilayani” melalui aksi diakoninya. Selanjutnya, di tahun 2018 berdirilah Rumah Lansia Sejahtera. Dalam kaitan inilah, Bishop Pdt.Abdul Hutauruk mengatakan bahwa GKPI perlu menjadikan “diakoni” sebagai brandingnya.

Dalam kaitan itu, Sidang Majelis Sinode III telah menetapkan bahwa salah satu program diakoni  di periode ini adalah mendirikan Panti Asuhan di Batam. Untuk merealisasikan program tersebut, Bishop bersama Kadep Diakonat Pdt.Parsaoran Sinaga melakukan kunjungan ke Batam dari tanggal 30 April sampai dengan 2 Mei 2022. Dalam kunjungan tersebut dijajaki bagaimana untuk mewujudkan program diakoni tersebut. Pertemuan dengan para pendeta yang melayani di Kep.Riau dan pemerhati GKPI  diadakan di GKPI J.K.Bukit Sion.  Puji Tuhan, Korwil Pdt.Martahan Purba dan para pendeta yang hadir serta para pemerhati GKPI menyambut antusias program tersebut. Kiranya dengan pertolongan dan kemurahan Tuhan, program diakoni tersebut dapat berjalan dengan baik.   

Ditengah-tengah kunjungan tersebut, Bishop juga  berkesempatan melayani kebaktian Minggu di GKPI Letare Bengkong (1/5/2022). Ditengah-tengah ibadah, dilaksanakan pelantikan BKS Pria Wilayah X (Kepulauan Riau). Pelantikan dilakukan oleh Korwil Pdt.Martahan Purba, STh. Kiranya BKS Pria Wilayah X dapat menunaikan tugas pelayanannya dengan baik. Sehingga terlihat kebangkitan kaum pria di Wilayah X (Kepulauan Riau). Selanjutnya, Bishop juga mengikuti Rapat Wilayah X tentang Program Kerja yang akan dilakukan di Wilayah Kep.Riau yang diadakan di GKPI J.K.Tanjung Piayu.  (Pdt.Parsaoran Sinaga).

Korwil Pdt.Martahan Purba memimpin diskusi dengan pendeta GKPI Wil.Kepri dan beberapa warga GKPI yang tergabung dalam wadah pemerhati GKPI, setelah Kadep Diakonat Pdt.Parsaoran Sinaga dan Bishop Pdt.A Hutauruk memaparkan rencana ttg pendirian Panti Asuhan di P.Batam.

Bishop dan Korwil GKPI Wilayah X dan pendeta yang melayani di Kepulauan Riau berphoto bersama dengan Pengurus BKS Pria Wil.X yang dilantik oleh Korwil Pdt.Martahan Purba,STh (Minggu, 1/5/2022).


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *