Foto bersama Pimpinan Sinode GKPI dan peserta English Enhancement Coaching (EEC) di Siantar Hotel pada, Senin 4 Juli 2022

Kami menamai kegiatan ini sebagai English Enhancement Coaching karena kami sadar bahwa setiap kita sudah pernah belajar Bahasa Inggris sedikit banyaknya ketika kita menempuah Sekolah Dasar (SD). Seperti halnya arti dari kata Enhancement itu sendiri adalah suatu perubahan ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya atau dapat disingkat sebagai peningkatan. Jadi kami ingin memberikan peningkatan kemampuan Bahasa Inggris kepada para pendeta yang sebenarnya sudah memiliki dasar Bahasa Inggris hanya perlu semakin dilatih dan dibina oleh para Coach. Kami sadar bahwa di jaman Globalisasi ini, kita perlu membekali diri kita dengan ilmu bahasa inggris yang lebih luas agar kita mampu mengikuti perkembangan jaman dan bersaing di kancah Internasional dalam hal pelayanan kita. Ada 3 (tiga) sasaran utama dari pengadaan EEC ini, yakni:

  1. Fluency, setiap peserta semakin lebih fasih untuk berkata-kata dalam Bahasa Inggris
  2. Fellowship, persahabatan dan keeratan yang terjalin antar sesama pendeta yang mengikut EEC
  3. Confidence, setiap peserta semakin berani berkomunikasi dalam bahasa inggris

Ibadah pembukaan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2022 yang dihadiri oleh Amang Bishop, Pdt. Abdul Hutauruk, M. Th, Kepala Biro Komunikasi, Pdt. Robinsar. Siregar, M.Th, Miss Cristine, Miss Ulrike, tim EEC serta 25 pendeta peserta EEC. Ibadah pembuka dipimpin oleh Kepala Biro Komunikasi, Pdt. Robinsar Siregar, M.Th dan dilanjutkan kata Sambutan oleh Amang Bishop dan diikuti oleh proses pembukaan English Enhancement Coaching. Miss Cristine yang menjadi salah satu pengajar di dalam EEC ini meruapakn salah seorang pengajar Bahasa Inggris Professional yang berasal dari organisasi Pastors Indonesia Club (PIC Indonesia). Kegiatan ini merupakan kerja sama PIC Indonesia yakni sebuah organisasi  yang memberikan pelayanan dalam bentuk mengajari para calon pendeta dan pendeta-pendeta dari berbagai denominasi berbahasa inggris. Oleh sebab itu, dalam kata sambutannya Amang Bishop menegaskan bahwa ini merupakan kesempatan yang sangat istimewa dan berharga karena PIC mau memberikan waktu dan tenaganya dengan baik untuk membantu kita GKPI menajdi lebih baik lagi kedepannya.

Foto suasa English Enhancement Coaching (EEC) yang dilaksanakan dari tanggal 4 hingga 16 Juli di Siantar Hotel.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 minggu, Senin sampai Sabtu dan pada hari Minggu peserta dibebaskan untuk kembali ke gereja masing-masing untuk melayani. Agar kegiatan belajar mengajar ini lebih efektif maka kami membagi kelas terebut ke dalam 2 (dua) kelas yang bernama “Grits” yang berarti ketabahan dan “Guts” yang artinya Keberanian. Setiap pengajar akan mengajar dimasing-masing kelas secara bergantian. Dalam sehari, para peserta akan mengikuti 4 sesi yang diselingi oleh break 15 menit dan makan siang.

Setiap harinya para peserta diwajibkan untuk membuka kegiatan tersebut dengan “Morning Devotion” atau renungan pagi dan diakhiri dengan “Afternoon Devotion” atau renungan sore. Setiap renungan tersebut dipimpin oleh setiap peserta yang sudah dijadwalkan secara bergantian untuk menjadi pengkhotbah, pemimpin pujian, doa pembuka dan doa syafaat dengan wajib menggunakan bahasa inggris. Melalui proses ini para peserta diajak untuk bisa memimpin ibadah dan mengajak jemaat megikuti ibadah dengan menggunakan bahasa inggris.

Dalam setiap sesi ini para pengajar, memberikan topic-topik pelajaran yang berbeda-beda dan menarik agar setiap peserta dapat mengikuti pelajarannya dengan baik dan menyenangkan. Para pengajar tentunya banyak menerapkan proses belajar mengajar yang tidak membosankan, “learning through play” – belajar melalui permainan-permainan. Peserta diingatkan kembali dengan kosa kata yang familiar atau yang sering digunakan dalam sehari-hari, penggunaannya dalam sebuah kalimat, belajar menyusun struktur kata, mengingat kembali tata bahasa (Grammar) serta yang paling utama adalah belajar pengucapan (pelafalan) kata-kata dalam bahasa inggris.

Foto bersama seluruh peserta English Enhancement Coaching (EEC)selesai ibadah penutupan oleh Bapak Sekjen Pdt. Humala Lumbantobing, M.Th beserta pengajar dan kepala Departemen Pastorat dan Kepala Biro Adm. Infokom pada Jumat, 15 Juli 2022

Proses belajar mengajar Bahasa Inggris selama 2 (dua) minggu memang tidak cukup. Layaknya bahasa dengan begitu banyak kata-kata yang harus kita pahami serta bahasa itu merupakan sesuatu yang harus kita ulang-ulang dan sering diucapkan dalam sehari-hari. Namun antusias dan semangat yang diberikan oleh ke-25 pendeta yang mengikuti EEC membuat 2 minggu yang dijalani tersebut menunjukkan perubahan. Perubahan yang paling nyata adalah perubahan kepercayaan diri para peserta. Pada awal EEC ini dilaksanakan, mereka merasa ragu-ragu dan canggung untuk berkata-kata dalam bahasa inggris, bukan karena mereka tidak mengetahui sama sekali tetapi karena mereka tidak terbiasa dan juga takut apabila salah. Namun ketika sesi demi sesi diciptakan agar setiap peserta harus berani mengekspresikan kemampuan mereka, hari demi hari para peserta pun lebih percaya diri dan mampu mengikuti proses belajar mengajar ini dengan baik.  Banyak diantara mereka yang bisa terlihat mulai berani menggunakan kata-kata baru bahkan mengucapkan beberapa kalimat-kalimat baru dalam berkomunikasi dengan teman-temanya bahkan diluar kelas sekalipun.

Pada ibadah penutupan, diadakan kontes sederhana yakni kontes bernyanyi, kontes berpidato dan membaca Alkitab dalam Bahasa Inggris. Kontes Bernyanyi dan Pidato itu diadakan secara pribadi, bebas dan tidak dipaksakan sedangkan kontes membaca Alkitab merupakan kontes yang wajib dilaksanakan dan dilakukan secara berkelompok dengan nama-nama yang sudah ditentukan. Para kontestan sangat antusias mengikuti setiap kontes dengan melatih pengucapan bahasa inggris dan juga kreativitasnya di atas panggung. Kontes ini juga dinilai oleh 3 orang juri yakni, Sekretaris Jendral GKPI – Pdt. Humala Lumbantobing, Miss Cristine, Kepala Departemen Pastorat – Pdt. Teddi Sihombing yang akan memberikan penilaian kepada setiap konsestan. Dari hasil penialaian tersebut makan akan dipilih pemenangnya dari setiap konsestan tersebut.

Dalam ibadah penutupan ini, kami juga membagikan sertifikat peserta kepada setiap peserta yang telah megnikuti kegiatan ini dengan baik dari awal hingga selesai. Kami juga menambahkan kriteria-kriteria lain seperti The Best Pronunciation (Pengucapan yang paling bagus), The Best Listening (Pendegar yang paling bagus), The Most improved (Yang paling banyak perubahannya dari awal hingga akhir) dan penghargaan-penghargaan lainnya. Kami juga memberika sertifikat kepada Top 3 (tiga teratas) di setiap kelas, Grit dan Guts. Pemberian penghargaan ini dan juara-juara tersbeut diadarkan oleh penilaian kedua pengajar dalam setiap sesi yang mereka ikuti, mulai dari kosa kata, pengucapan, pendengaran, penyusunan kata, sikap selama mengikuti kelas serta kehadiran mengiktui setiap sesi.

Setiap peserta dans eluruh tim bersukacita menutup EEC ini dengan membawa ilmu-ilmu baru yang diharapkan mampun membantu dan mengembangkan karir mereka ke kancah Internasional. Banyak dianatar peserta yang berharap pelatihan ini tidak akan berhenti hanya disini dan semoga aka nada pelatihan lagi ke depannya. Kiranya nama Tuhanlah yang dimuliakan dan ditinggikan melalui English Enhancmenet Coaching ini agar hamba-hamba Tuhan semakin berani menghadapi dunia Internsasional (Ulrike Simorangkir).


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *