Foto Pimpinan Sinode beserta Badan Pekerja Rapat Pendeta periode 2020-2025 dalam ibadah pembukaan Rapat Pendeta ke 42 GKPI yang dilaksanakan pada 13-16 September 2022 di Hotel Niagara Parapat.

Rapat Pendeta (RP) ke 42 GKPI yang dilaksanakan pada tanggal 13 -16 September 2022 di hotel Niagara Parapat berjalan dengan sukses dan menghasilkan keputusan keputusan guna peningkatan pelayanan di GKPI. Rapat Pendeta yang diselenggaran oleh Bapan Pekerja Rapat Pendeta periode 2020-2025 dihadiri oleh 245 orang pendeta GKPI. Adapun tema RP ke 42 yaitu Gembalakanlah Domba Allah yang ada padamu (1Petrus 5: 2a) dengan Sub Tema: Mari kita sukseskan Tahun Pelayanan Pastoral dengan memelihara dan memperdulikan jemaat jemaat. Sesuai dengan PRT GKPI Bab X mengenai Rapat Pendeta pasal 72 bahwa pengertian RP yaitu 1. RP adalah rapat kerja dan wadah konsultatif para penddeta GKPI, 2. RP diselenggarakan sekali dalam dua tahun, dengan tugas dan wewenang RP pasal 73 yaitu:1. Memperbincangkan dan mengusulkan rumusan dan/atau perubahan tentang dokumen dokumen GKPI yang berdimensi teologis, 2. Memperbincangkan dan mengusulkan rumusan dan/atau perubahan tentang metode pelayanan, dan system pelayanan di GKPI, 3. Memberikan pertimbangan pertimbangan teologis kepada Pimpinan Sinode, dan 4. Memperbincangkan berbagai upaya dalam meningkatkan kerjasama dan

Dalam buku Panduan RP adapun rund down RP ke 42 terdiri dari 6 Paripurna yaitu Ibadah pembukaan, Upacara Pembukaan, Perkenalan dan penerimaan pendeta baru, Pelepasan pendeta pesiun, dan mengenang pendeta yang meninggal dunia, lalu pnegesahan quarum dan pengesahan Tatib dan Tertib Acara, Seminar Leadership Management oleh Dr. Sigit Triyono dari LAI, Sosialisasi Dana Pensiun Pendeta dari BRI dan terakhir Laporan BPRP dan  Informasi Pimpinan Sinode. Dihari ke kedua dilanjutkan dengan pembahasan di komisi komisi guna membahasa lebih mendalami pokok pokok atau isu isu di masing masing komisi yang terdiri dari komisi 1A: Kerohaniaan (menyangkut hal yang umum), komisi 1B: Komisi Teologia, komisi 1C: Tata Pengembalaan, komisi 2 tengan Umum/Organisasi, Adm dan Infokom, komisi 3: mengenai Keuangan dan komiksi Pesa/Tona Rapat Pendeta.

Dalam ibadah pembukaan anggota BPRP melayani rangkaian ibadah sebagai liturgis mulai dari votum yang dilayani oleh Pdt. Samuel RP. Aritonang, S.Si, pembacaan nas oleh Pdt. Simon Manurung, S.TH., M.Psi, pengakuan dosa dan permohonan pengampunan dosa oleh Pdt. Linti Dongoran M.Thdan doa syafaat oleh Pdt. Polin Sihombing, S.Th., MM.Turut hadir dalam ibadah pembukaan koor BKS Wilayah II Medan-Langkat dan Koor Sie Perempuan JK Sidorame   Medan, Wilayah I. Dalam kotbahnya Bishop GKPI Pdt. Abdul Hutauruk, M.Th menyampaikan domba yang dipercayakan oleh Sang pemilikNya itu sangat berharga untuk dilayani dan digembalakan. Pendeta GKPI sebagai gembala bukan hadir untuk dilayani oleh domba domba milik Alllah tersebut. Sebagai gembala kita harus terus belajar dan menjadikan Sang Gembala yang Agung itu sebagai role model atau teladan kita untuk mengembalakan kawanan domba Allah itu. Melalui RP ke 42 GKPI ini kita akan menentukan kemana GKPI ini akan berjalan dalam tugas dan panggilannya untuk mengembalakan warga jemaat. Pendeta GKPI adalah gembala yang mengembakan bukan untuk digembalakan. Maka untuk itu, mari kita mengikuti dan melaksanakan RP ke 42 GKPI dari tanggal 13-16 September 2022 di Hotel Niagara Parapat ini sebagai pertanggungjawaban kita kepada Sang Gembala yang Agung itu. Kiranya dalam RP ini kita senantiasa dalam keadaan sehat dan penuh kebersamaan untuk memperbincangkan kajian kajian teologis peningkatan pelayanan kita di GKPI.

Selesai ibadah pembukaan dilanjutkan dengan acara nasional dan kata kata sambutan dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dipimpinoleh Pdt. Lofty Sihotang, M.Th, kemudian dilanjutkan Hening Cipta yang dipimpin oleh perwakilan pemerintah Kabupaten Simalungun yaitu Arifin Nainggolan, SH. Setelah itu dilanjutkan dengan pidato Ketua Rapat Pendeta periode 2020-2025 Pdt. Polin Sihombing, S.Th.,MM menyampaikan pidato pembukaannya bahwa di era postmodernisme pendeta sebagai gembala mendapat banyak tantangan dan godaan untuk tidak setia. Integritas pemimpin kristen-pendeta sedang dipertanyakan oleh karena beberapa orang pemimpin atau pendeta melakukan penyelewengan kekuasaannya. Pdt. Polin menegaskan bahwa menjadi pemimpin itu harus sekaligus menjadi gembala dengan tujuan supaya seorang pemimpin tidak menjadi seorang yang otoriter. Ketika seorang pemimpin-pendeta tidak menjalanakn tugasnya atau fungsinya dengan sungguh, maka dia butuh pengembalaan. Di akhir pidatonya ketua BPRP menghimbau dalam pelaksanaan RP ke 42 GKPI ini seluruh peserta rapat penuh dengan suka cita dan damai sejahtera, untuk kemulian dan hormat nama Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja.

Kata sambutan pertama disampaikan oleh Wa. Sekum PGIW-Sumut yaitu Pdt. Ahmad Pinem, M.Th. Beliau menyampaikan bahwa kita para pendeta dipercayakan untuk mengembalakan sebagian dari domba Allah, akan tetapi fenomenanya telah banyak gembala yang kemudian digembalakan. Secara pribadi Pdt. Ahmad Pinem mengapresiasi program yang telah dicanangkan oleh GKPI untuk mengkaji tugas pengembalaan dari para gembala. Program ini luar biasa oleh karena perhatian GKPI terhadap para pendetanya mendapat tempat yang baik. PGIW-Sumut sebagai wadah oikumenis di Sumatera Utara telah merasakan bagaimana peran GKPI sejak dulu dalam mendukung kegiatan dan program PGIW-SU. Maka melalui RP ke 42 GKPI tahun 2022 di Parapat ini, GKPI menjadi salah satu gereja yang patut untuk diteladani dalam pelaksanaan program pelayanannya dalam mengembalakan domba domba Allah. Akhir kata selamt dan sukses pelaksanaan RP ke 42 GKPI, Tuhan Yesus memberkati. Sementara bapak Arifin Nainggolan, SH yang mewakili Bupati Simalungun menyampaikan mohon maaf oleh karena tugas yang tidak dapat ditinggalkan bapak Bupati Simalungun maka berhalangan hadir pada RP ke 42 GKPI ini. Bapak Bupati menyambut baik RP ke 42 GKPI yang dilaksanakan di tanah Simalungun ini. Pemerintah Kabupaten Simalungun sangat terbuka untuk bekerjasama dengan seluruh gereja gereja yang ada di daerah pemerintahan Kabupaten Simalungun khususnya GKPI. Pemerintah dan Gereja harus terus berkolaborasi dan bersinergi untuk mensejahterakan masyarakat yang juga adalah warga gereja. Pemerintah daerah tidak akan mampu melaksanakan visi dan misinya tanpa kehadiran dan kerjasama yang nyata dari seluruh elemen masyarakat utamanya gereja. Bapak Budiman Gultom, ST., MM kabid Pemukiman Kabupaten Tapanuli Utara turut hadir mewakili Pemerintah Kabupaten Taput. Walikota Pematang Sintar dalam kata sambutanya yang dibacakan oleh bapak Pardamean Silaen selaku Asisten Administrasi Umum menyampaikan apresisasi atas penyelenggaraaan RP ke 42 GKPI. Ibu Wali kota selaku kepala daerah Pemerintah Kota Pematang Siantar di mana sejak kehadiran GKPI di tengah tengah kota Pematang Siantar menyatakan bahwa GKPI telah banyak berkontribusi nyata dalam perkembangan kota Pematang Siantar. Kehadiran GKPI telah banyak membantu tugas pemerintah dalam membimbing masyarakat dalam hal spiritualitas. Maka tugas pemerintah kota Pematang Siantar merasa terberkati untuk itu. Kedepannya kerjasama yang baik ini akan terus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga kerjasama antara pemerintah dan gereja semakin lebih baik lagi.

Sementara Bapak Sekjen GKPI Pdt. Humala Lumbantobing dalam pidatonya menyampaikan agar para pendeta GKPI memperhatikan perkembangan dan perubahan yang begitu cepat. Untuk maka pendeta GKPI kiranya tidak henti hendtinya meningkatkan kapasitasnya (capacity building) dalam berbagai bidang termasuk literasi digital. Modernitas dan sekularisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi informsi yang begitu cepat tidak akan terbendung lagi. Pola pola pelayanan kita harus berubah. Maka seiring dengan itu dampak negatif media sosial menjadi tantangan bagi kita yang harus membuat kita harus bijak dan cerdas untuk menggunakannya. Nilai nilai sekular dan berbagai masalah yang dihadapi oleh jemaat membutuhkan integritas dan kreatifitas para pendeta agar pola keteladanan gembala dan kepemimpinan sahabat akan sangat efektif dalam menunaikan tugas panggilan kita tegasnya.

Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna H Laoly, pada acara hari ketiga hadir memberikan materi peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan UMKM. Yasona mendorong jemaat gereja untuk meningkatkan kesejahteraan dengan mengelola UMKM. Yasonna berharap UMKM yang dikelola terdaftar secara hukum, sehingga memiliki legalitas usaha dalam berusaha, yang nantinya bermanfaat untuk mendapatkan bantuan-bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta atau BUMN. Bapak Yasonna Laoly turut mendukung pelaksanaan RP ke 42 GKPI dengan menyampaikan dukunganya sebesar Rp. 50.000.000., Mari kita doakan agar kiranya Bapak Yasonnasenantiasa dalam naungan dan perlindungan Tuhan Yesus dalam melaksanakan tugas tugas negara dan juga kehidupan pribadi bersama dengan seluruh keluarga.

Pada hari terakhir Panitia Pembangunan dan Pengembangan GKPI Center hadir menyampaikan road map pelaksanaan rencana pembangunan GKPI Center. Bapak Ir. Donal Lumbantobing selaku ketua hadir bersama Bapak Limbong dan Basar Hutabarat mempresentasikan bagaiman langkah langkah strategis yang akan dilaksanakan agar merampungkan pembangunan GKPI Center yang sejak tahun 2014 pada waktu memperingati 50 tahun GKPI. Pada kesempatan itu terkumpul dana sebesar Rp. 385.000.000 terkumpul dari partisipasi pendeta GKPI. Menurut Bapak Pdt. Jhon Ki Tov Silitonga, M.Th dan bapak Pdt. Edwin Sianipar, M.BA pendeta GKPI sangat mendukung program pembangunan dan pengembangan GKPI Center. Pembangunan GKPI Center merupakan tugas serta tanggungjawab kita bersama baik itu Pimpinan Sinode, pendeta GKPI dan warga jemaat GKPI. Panitia tidak akan mampu jika hanya berjalan sendiri dan hanya mengharapkan dukungan pihak pihak lain. Peran serta kongkrit pelaksanaan pembangunan dan pengembangan GKPI Center harus dimulai dari kita para pendeta GKPI sebagai contoh terdepan. GKPI Center akan menjadi pusat pelatihan dan pengembangan berbagai hal yang akan digunakan GKPI kedepan. Maka untuk itu, komitmen dan kerjasama dari seluruh aras GKPI harus nyata. Adapun proses pembayaran dana yang terkumpul akan melalui cicilan dari gaji para pendeta yang dipotong tiap bulannya. Laporan yang transparan dan akuntabel akan disampaikan agar setiap dana yang terkumpul dapat segera digunakan oleh Panitia Pembangunan dan Pengembangan GKPI Center. Ir. Donal Lumbantobing sangat terharu atas kesatuan hati dan komitmen dan bukti nyata para pendeta GKPI yang sungguh sungguh mendukung panitia sehingga dalam RP ke 42 GKPI di Parapat ini panitia menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk melakukan yang terbaik. Melalui Ka. Biro Infokom Pdt. Robisnar Siregar, M.Th Panitia menyampaikan bahwa panitia akan membuat media digital yaitu website Panitia Pembangunan dan Pengembangan GKPI Center. Semua master plan dan prgress pelaksanaan termasuk setiap dana dan dukungan dana akan disajikan melalui website. Maka untuk itu, kolaborasi dan siniergisits Ka. Biro Infokom akan sangat membantu dalam mempublikasikan setiap perkembangan pelaksanaan pembangunan ini tandasnya.

Rapat Pendeta ke 42 GKPI ditutup dengan ibadah Perjamuan Kudus yang dilayani oleh pendeta wilayah III yang dipimpin oleh Bapak Sekjen GKPI. Ibadah berjalan dengan hikmad sembari beryukiiur kepada TUhan Yesus Raja Gereja bahwa pelaksanaan Rapat Pendeta ke 42 GKPI sejak tanggal 13 hingga 16 Septermber dapat berjalan dengan baik. Setiap pendeta yang hadir dadalam keadaan sehat dan pebuh suka cita. Setiap Paripurna dan Pleno dapat menghasilkan keputusan keputusan yang baik. Selain menjadi evaluasi bagi seluruh pendeta untuk terus berupaya berinovasi untuk meningkatkan kesejahteraan warga jemaat khususnya di pasca pandemi Covid 19 dan peningkatan kualitas pelayanan kepada jemaat di masa mendatang. Setiap peserta rapat mengikutinya dengan disiplin dan menunjukkan loyalitas yang tinggi. Pembahasan pembahsan dan tanggapan disampaikan dengan dedikasi yang tinggi guna kemajuan dan peningkatan pelayanan GKPI tercinta. Pemikiran pemikiran yang konstruktif dan kritis menandai bahwa pendeta GKPI yang telah diutus dari Resort dan Jemaat Khusus bertanggungjawab terhadapat panggilan mereka.  

Foto:

Foto Koor BKS Wilayah II pada saat menghadiri Ibadah Pembukaan Rapat Pendeta ke 42 GKPI pada Selasa, 13 September 2022  di Hotel Niaga Parapat

Foto Koor JK Sidorame Medan Wilayah I pada saat Ibadah Pembukaan Rapat Pendeta ke 42 GKPI di Hotel Niagara Parapat pada Selasa, 13 September 2022

Foto suasana Ibadah Pembukaan Rapat Pendeta ke 42 GKPI yang berlangsung pada Selasa, 13 September 2022 di Hotel Niagara Parapat, tampak para pendeta mengikutinya dengan hikmat.

Foto Ketua Badan Pelaksana Rapat Pendeta (BPRP) periode 2020-2025 pada saat menyampaikan pidato pada acara pembukaan Rapat Pendeta yang dilaksanakan

pada 13 -16 September 2022 di Hotel Niagara Parapat

Foto Bapak Sekretaris Jenderal GKPI Pdt. Humala Lumbantobing, M.Th pada saat menyampaikan pidato pada saat acara pembukaan Rapat Pendeta ke 42 GKPI

Foto Bapak Bishop Pdt. Abdul Hutauruk, M.Th didampingi ibu yang menyampaikan cendera mata serta mendoakan Bapak Mentri Hukum dan HAM Prof. Yasonna Laoly, P.Hd yang hadir dalam menyampaikan materi  ceramahpada  Rapat Pendeta ke 42 GKPI

Foto penerimaan dan perkenalan  anggota Rapat Pendeta pada paripurna ke III Rapat Pendeta ke 42 GKPI

Suasana persidangan Rapat Pendeta ke 42 GKPI yang tertib dan damai dengan menghasilkan pembahasan yang kritis dan konstruktif demi peningkatan mutu pelayanan GKPI.

Foto para pendeta GKPI yang mengikuti Rapat Pendeta ke 42 GKPI sedang antri dengan tertib dan rapi pada saat makan siang, tampak keakraban dan suka cita selama mengikuti RP selama 3 hari

Berbagai aktifitas disela sela RP ke 42 GKPI pada saat rehat sisela sela Sidang Paripurna 

Para peserta RP berjabatan tangan kepada anggota BPRP yang sukses menyelenggaran RP ke 42 GKPI selesai ibadah penutupan pada Jumat, 16 September 2022


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *