Foto Bapak Bishop GKPI membuka pintu rumah tanda meresmikan rumah dinas Pendeta GKPI Resort Marihat

Marihat Resmi jadi Resort Setelah berusia 58 tahun, Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Marihat resmi menjadi Resort Marihat. Dalam acara tersebut Bishop Pdt. Abdul Hutahuruk, M.Th, Sekjen Pdt. Humala Lunbantobing, M.Th, Pendeta Wilayah III Sergei – Simalungun Pdt. Ebet Nainggolan, S.Th,. MM selain meresmikan GKPI Marihat sebagai Resort juga sekaligus meresmikan rumah Dinas Pendeta dan mengukuhkan Pdt. Renol Sianturi, S.Th sebagai pendeta Resort Marihat menggantikan pendeta pejabat sementara, Pdt. Romauli, S.Th, MM. GKPI Marihat memang sudah menjadi resort sejak tahun 2020. Pimpinan Sinode GKPI saat itu Bishop Pdt. Oloan Pasaribu, M.Th. dan Sekjen Pdt. Ro Sininta Hutabarat, M.Th mengeluarkan Surat Keputusan (SK) No. 1953/P.7/X/2020. Namun peresmiannya tertunda dua tahun. Ketertundaan tersebut disebabkan bencana nasional Covid 19 yang tidak memperbolehkan melakukan acara yang menghadirkan banyak orang untuk berkumpul. Karena itulah, baru 24 Juli 2022 lalu peresmian GKPI Resort Marihat dilaksanakan.




<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Cambria; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-536869121 1107305727 33554432 0 415 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-469750017 -1073732485 9 0 511 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:”Calibri”,”sans-serif”; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-family:”Calibri”,”sans-serif”; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page WordSection1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} –>
Bapak Bishop GKPI membuka Plang (papan nama) Resort Marihat dengan tertulis nama 4 pagarannya
Bapak Bishop Pdt. Abdul Hutahuruk, M.Th, Sekjen Pdt. Humala Lunbantobing, M.Th, yang meresmikan GKPI Marihat sebagai induk (sabungan) resort dengan pagaran GKPI BP Nauli, GKPI Marubun Jaya, GKPI Afdeling 6 dan GKPI Immanuel Afdeling 7. GKPI Marihat, GKPI BP Nauli, GKPI Marubun Jaya, GKPI Afdeling 6 dan GKPI Immanuel Afdeling 7 awalnya beresort dan berinduk ke GKPI Suka Pardamean dengan nama Resort Siantar 1. Oleh karena GKPI Suka Pardamean memohon dan di SK kan menjadi GKPI Jemaat Khusus, maka kelima gereja tersebut melakukan musyawarah dan mufakatnya menjadikan GKPI Marihat sebagai induk dari empat GKPI lainnya. Resort Siantar 1 ditiadakan dan ‘lahirlah’ resort baru dengan nama GKPI Resort Marihat. Peresmian GKPI Resort Marihat tersebut dilakukan sederhana. Tanpa mengurangi makna, acara peresmian rumah Dinas Pendeta menjadi pembuka acara dengan pengguntingan pita dilakukan oleh ibu Bishop . Kemudian pintunya dibuka Bishop Pdt. Abdul Hutahuruk, M.Th. Usai melihat kondisi dalam rumah, Bishop menyatakan syukurnya dengan mengajak yang hadir bernyanyi dan berdoa. Kemudian, dilanjutkan dengan prosesi kebaktian atau Ibadah Minggu.

Bishop Pdt. Abdul Hutauruk, M.Th. dan Sekjen Pdt. Humala L. Tobing, M.Th setelah meresmikan dan  menandatangani prasasti Resort Marihat ditunjukkan kepada Jemaat.

Prosesi pelaksanaan ibadah Minggu sekaligus peresmian dan pengukuhan pendeta dimulai dari rumah Guru Jemaat GKPI Marihat, St. Dr. Arnot Napitupulu. Kedatangan Bishop, Sekretaris Jenderal dan Pendeta Kordinator Wilayah III disambut dengan pengalungan bunga kepada Bishop dan Sekjen serta pemberian Bunga kepada ibu Bishop dan Sekjen. Pengalungan bunga dilakukan jemaat tertua sekaligus saksi sejarah GKPI Marihat, Ibu Tiaman Manik serta anak Sekolah Minggu. Tarian anak Sekolah Minggu menghantarkan arakan Bishop memasuki gedung Gereja untuk beribadah. Di dalam ibadahlah dilakukan serangkaian acara peresmian dan pembacaan surat keputusan bahwa GKPI Marihat sebagai induk dari Resort Marihat, pelantikan pengurus Resort Marihat periode 2020 -2025, penandatanganan prasasti rumah Dinas Pendeta dan serah terima pelayanan dari Pdt. Romauli Siahaan, S.Th. MM. kepada Pdt. Renol Sianturi, S.Th. “Unang adong be hita maniop ula-ula portibi,” ujar Bishop Pdt. Abdul Hutauruk mengingatkan hadirin dalam kotbahnya yang diambil dari Kitab Hosea 1:2-10, “Tuhan tidak mau diduakan. Jemaat GKPI Marihat sudah menjadi resort. Keberadaan ini menjadi penyemangat bagi jemaat untuk semakin mengandalkan Kristus dalam kehidupan berjemaat dan sehari-hari. Jemaat GKPI Resort Marihat hendaknya melakukan tugas panggilan Kristennya. Juga, sebagai resort baru hendaklah kelima gereja yang bergabung dalama Resort Marihat sama-sama bertumbuh. Saling menguatkan dan meneguhkan sesama jemaat seiman.”

Penyerahan buku Sejarah GKPI Marihat oleh Guru Huria GKPI Marihat, St. Dr. Arnot Napitupulu dan Ibu Tiaman Manik kepada Bishop Pdt. Abdul Hutauruk M.Th. dan Pdt. Humala L. Tobing, M.Th; Sekjen GKPI.

Perkembangan jemaat GKPI Marihat yang pernah hidup segan, mati tak mau ini kini menjadi Resort merupakan bukti penyertaan Tuhan dalam keberadaannya hingga saat ini. Jawaban doa dari permintaan lima ibu pendoa yaitu Tiagur Marpaung (Op. Marihati), Lesianna Simbolon (Op. Ida), Tianggur Simanjuntak (Op. Ombet), Tiominar Sianturi (Op. Togap) almarhum dan Tiaman Manik (Op. July) Tuhan jawab melebihi yang mereka minta. Tentu keberadaan ini semakin berdampak bagi jemaat dan sekitarnya. Penyertaan dan kasih yang Tuhan nyatakan hendaklah menjadi terang bagi orang lain. Menjadi Resort bukan pekerjaan yang mudah. Panggilan pelayanan dan bertumbuh bersama menjadi prioritas. Jangan kendur, tetaplah Ora Et Labora. Itu jua yang dilantumkan pujian Koor Pemuda pemudi GKPI Marihat mengingatkan hadirin, “Hita di jou mangkatingkan Yesus Tuhan. Jala sae radoti Hatana songon naposo di Tuhan. Sai rajai ma dirim. Sahat ula Tohonan mi.” GKPI ada untuk melayani, bukan dilayani. Selamat! (Ester O.S)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *