Wilayah VIII Sumbagsel Jum’at-Sabtu 17-18 Juni 2022

Dalam rangka melaksanakan program Renstra GKPI maka tahun ini mengangkat sebuah tema Tahun Pelayanan Pastoral. Oleh karena itu GKPI Resort Musi Banyuasin merespon tahun pelayanan pastoral dengan membentuk panitia khusus pelaksana pembinaan yaitu (PHJ Jemaat GKPI Bumi Nauli) untuk mempersiapkan penatua dan pelayan klinik Pastoral GKPI Se-Resort Musi Banyuasin mampu menjadi pelayan yang tangguh dan sungguh-sungguh dalam menjalankan pelayanan di jemaat masing-masing.

Dalam rangkaian kegiatan pembinaan yang dilakukan pada tanggal (17-18 Juni 2022) di jemaat GKPI Bumi Nauli terlebih dahulu dilakukan ibadah pembuka di dalam gedung gereja yang dilayani oleh Pendeta Resort (Pdt. Dedi Khapri Y. Sirait S.Th). Firman Tuhan diangkat dari Kitab Efesus 6:5-9 “dalam penekanan firman Tuhan Pdt Resort menyampaikan “Sebagai pelayan harus bekerja untuk Tuhan-Nya bukan lagi untuk dirinya sendiri, sebab unsur utama dalam pelayanan adalah mengedepankan ketaatan dan kasih, selain itu dalam perenungan firman ibadah pembuka pendeta resort Musi Banyuasin menekankan bahwa tidak ada pelayanan yang sia-sia, karena buah/upah dari pelayanan bukan terletak pada hasil sukacita dunia melainkan sukacita surgawi yaitu mampu menyengkan hati Tuhan bukan bukan menyenangkan hati manusia”.

Selesai ibadah pembuka maka semua peserta dan pembicara memasuki ruangan Gedung Sekolah Minggu sebagai tempat pembinaan selama dua hari. Pembinaan tersebut dibuka secara Resmi oleh bapak Korwil Wilayah VIII Pdt. Gibson Sibuea. Dan setelah pembinaan ini sudah resmi dibuka maka seluruh peserta memperkenalkan diri masing-masing dimulai dari pembicara pertama yaitu: Bapak Pdt. Gibson Sibuea (Korwil Wilayah VIII) yang memberikan pembinaan dengan judul Pelayanan Pastoral. Selanjutnya pembicara kedua dilanjutkan oleh Bapak Pdt. SW. Tambunan (Pendeta Resort Bukit Sion-Muara Bungo) dengan 3 topik seminar yaitu: GKPI sebagai gereja yang missioner, Penatua di GKPI dan empat komponen penatua yang tangguh. Dalam rangkaian kegiatan ini Bapak Pdt. Dedi Khapri Y Sirait (Sebagai Pendeta Resort di GKPI Resort Musi Banyuasin) juga memberikan materi seminar dengan topik “Pengelolaan Konflik Dalam Gereja). Dengan perpaduan topik seminar yang dibawakan oleh 3 pembicara ini diharapkan seluruh penatua dan pelayan mampu mengenal dasar-dasar pelayanan pastoral yang harus dikerjakan sebagai wujud panggilan gereja di GKPI.

Korwil VIII (Pdt Gibson Sibuea) memberikan materi tentang pelayanan Pastoral

Kegiatan pembinaan ini, dihadiri dari kalangan penatua dan pelayan yang ada di Resort Musi Banyuasin. adapun jemaat-jemaat yang tegabung di resort Musi Banyuasin, yaitu: GKPI Bumi Nauli (sebagai sabungan), GKPI Jemaat Persiapan PT. PP. London Sumatera TBK Indonesia, GKPI Jemaat Persiapan Bertak, GKPI Jemaat Persiapan Bukit Selabu, GKPI Jemaat Persiapan Talang Nyamuk. Dalam kegiatan pembinaan ini peserta yang hadir selama pembinaan tersebut berjumlah 24 orang peserta. Sukacita yang luar biasa juga dapat dirasakan oleh seluruh peserta selama pembinaan ini, hal itu dapat terlihat dari keaktifan seluruh peserta berdiskusi dalam sesi tanya jawab, melalui pembinaan ini kesaksian para peserta terbuka memahami bahwa tugas penatua dan pelayan gereja di GKPI bukanlah tugas yang mudah, seluruh peserta dapat merefleksikan dalam kesaksiannya bahwa untuk menjadi penatua dan pelayan ternyata dibutuhkan kesungguhan hati, pengorbanan dan mental tahan uji dan tidak mudah bersungut-sungut dalam menghadapi beban pergumulan pelayanan. 

Foto peserta pelatihan saat mempraktekkan percakapan pastoral

Dalam sesi pembinaan pelayanan pastoral, pembicara juga memberikan sesi parktek secara langsung dalam melakukan kunjungan pastoral dengan melibatkan 2 peserta yang hadir, seusai prakter dalam percakapan pastoral bapak korwil VIII (Pdt. Gibson Sibuea) menyampaikan bahwa tidak mudah dalam melakukan sebuah percakapan pastoral dibutuhkan skill yang harus diasah, sebelum melakukan percakapan seorang konselor harus memahami siapa lawan bicaranya yang disebut dengan konseli. Sehingga selama percakapan berlangsung seorang konselor mampu mengupas isi hati yang sedang dihadapi konseli tanpa disadari oleh konseli itu sendiri dengan catatan konselor tidak memaksa konseli untuk menyampaikan apa yang sedang digumuli. Ketika konseli sudah mau menyampaikan catatan pergumulannya maka disanalah konselor memberikan pesan Firman Tuhan untuk membantu konseli menemukan jalan keluar dari pergumulannya. Seorang konselor yang baik juga tidak boleh menceritakan rahasia pergumulan jemaat yang dikonseling kepada orang lain seorang pelayan pastoral harus bisa dipercaya dan dapat menjadi sahabat yang merasakan pergumulan jemaat yang bergumul.

Selanjutnya dalam sesi yang disampaikan oleh Bapak Pdt. SW. Tambunan dengan topik: Jabatan Penatua di GKPI dan Empat Komponen Yang Diperlukan Dalam Pelayanan Yang Sehat dan Kuat. Seorang pelayan harus memiliki Komitmen, Penganugerahan (Grace), Pemampuan (Empowering) dan Kebersamaan (Intimacy). Dalam penekanan itu bapak Pdt SW. Tambunan menyampaikan pekerjaan seorang penatua adalah sebuah pengorbanan bukan prestise apalagi keangkuhan jabatan. Penatua itu bukan profesi sehingga harus dihormati sebagai jabatan yang agung. Sebab penatua ia melayani bukan dilayani. Oleh karena itu penatua adalah orang yang dituakan dalam pemikiran, tingkah laku, sikap dan perbuatannya.

Foto selesai mendapat piagam penghargaan atas keikut sertaan dalam pelatihan pelayanan pastoral

Untuk memperlengkapi para penatua dan pelayan di sesi selanjutnya Pendeta Resort Musi Banyuasin memberikan topic yang cukup menarik untuk diperhatikan dalam gereja, yaitu: “Managament Konflik Dalam Pelayanan”, secara garis besar Pdt. Dedi KY Sirait sebagai pembicara menjelaskan bahwa gereja tidak dapat terhindar konflik, terlepas dari besar-kecilnya konflik namun gereja harus memiliki kemampuan untuk memanagement konflik. Setelah seluruh pembicara telah usai menyampaikan materinya, maka seluruh pembicara menyampaikan Closing Statment dalam pembinaan tersebut.

Foto Bersama Seluruh Peserta dan Pembicara

Sesudah seluruh kegiatan materi pembinaan selesai Bapak Korwil VIII Pdt. Gibson Sibuea menutup secara resmi acara pembinaan penatua Se-Resort Musi Banyuasin, dan ketika acara tersebut sudah ditutup maka dilakukan foto bersama sekaligus mempersiapkan ibadah penutupan dan perjamuan Kudus. Adapun pelayan yang melayani pada acara penutupan ibadah tersebut Liturgis: Pendeta Dedi KY Sirait (Pendeta Resort), Pembawa Firman Pdt SW Tambunan (Resort Buki Sion Muara Bungo), Perjamuan Kudus Pdt. Gibson Sibuea (Korwil Wilayah VIII). Dalam Natas Firman Tuhan diangkat dalam Kitab Yehezkiel 15:1-8. Penekanan ayat ini jadilah pelayan yang mampu menghasilkan buah. Pohon anggur dipandang dari buahnya yang memberikan kenikmatan bagi penikmatnya, itu juga yang menjadi panggilan bagi seorang pelayan kehadiran kita menjadi kemuliaan bagi Tuhan.

                                                                                                Penulis : Vikar Josua Lumbangaol S. Th


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *