Pendeta GKPI dilatih meningkatkan kapasitasnya dalam Pelayanan Pastoral

Foto bersama para peserta lokakarya pelayanan pastoral dengan bapak Bishop dan fasilitator usai acara pembukaan di Aula Sopo Agape Tomok Samosir,

Meningkatnya kapasitas atau kemampuan para pendeta GKPI dalam pelayanan pastoral merupakan salah satu tujuan Tahun Pelayanan Pastoral pada tahun 2022 ini. Kepala Departemen Pastorat mewujudkannya dalam pelaksanaan lokakarya yang di laksanakan sejak hari ini Senin, 25 April hingga Rabu, 27 April 2022 di Sopo Agape Tomok, Samosir. Kepala Departemen Pdt. Dr. Teddi Sihombing, MM menyampaikan khotbahnya pada pembukaan lokakarya tersebut bahwa para pendeta GKPI sangat diharapkan memiliki kapasitas dalam pelayanan pastoral agar warga jemaat yang dilayaninya sungguh merasakan dampak dari pelayanan pastoral itu secara pribadi. Bapak Bishop Pdt. Abdul Hutauruk, M. Th menyampaikan kata sambutannya pada pembukaan lokakarya ini bahwa keterampilan dari pelatihan SYIS (Sharpening Your Inter-Personal) sangat membantu dalam pelayanan di tengah-tengah jemaat. Pelatihan ini akan mengajarkan bagaimana kita menemukan keyakinan inti bagaimana hubungan kita bersama dengan Tuhan yang akan mencerminkan bagaimana hubungan kita juga dengan sesama kita.

Lokakarya yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh 30 orang pendeta GKPI yang datang dari berbagai tempat pelayanan. Para fasilitator yang memandu lokakarya ini yaitu Pak Sum Hadianto, Pak Sumargono Sumarjo, Pdt. WGP. Lumbantobing dan Pdt. Dirgos Lumbantobing. Model pembelajaran dalam lokakarya SYIS merupakan model pembelajaran andragogi. Para peserta yang mengikuti lokakarya dipandu agar aktif dan kreatif selama mengikutinya.


Foto suasana lokakarya pelatihan pelayanan pastoral dimana para peserta sangat aktif mengikuti rangkaian pelatihan.

Hari kedua Pelatihan SYIS Shrpening Your Interpersonal Skill Pelayanan Pastotal ialah melatih bagaiamana mendengar yang efektif. Keterampilan mendengar yang efektif yaitu keterampilan khusus sebagai aktivitas yang sangat penting dalam pelayanan pastoral. Mendengar yang efektif harus dimiliki oleh seorang pelayanan dalam pelayanan pastoral. Mendengar yang efektif ialah mendengar dengan “kasih”. Mendengar dengan kasih merupakan keahlian atau skill yang sangt mendasar antara lain untuk: 1. Dengan sunguh-sungguh mencari kesempatan mendengarkan orang lain. 2. Berusaha dengan sengaja menyusun waktu setiap hari untuk mengajak orang-orang terdekat guna berbagi dari hati mereka. 3. Mengundang orang lain memulai mengutarakan isi hatinya pada saat yang tepat dalam memulainya. 4. Memahami dengan baik Yakobus 2:19-20. Pada pelatihan ini setiap peserta diajak untuk menemukan cara untuk memiliki skill mendengar dengan kasih yaitu secara verbal dan nonverbal. Secara aktif peserta mengikuti pelatihan ini dengan mengikuti langkah-langkah bagaimana belajar memiliki skill mendengarkan dengan kasih.

Salah seorang peserta menuliskan hasil yang diperoleh ketika belajar mendengar dengan kasih itu adalah dengan mendengar maka mengetahui atau menemukan informasi yang benar tentang diri seseorang dengan baik. Memiliki skill mendengar dengan kasih maka pengetahuan dari informasi yang diperoleh dari orang lain akan membangun hubungan yang lebih akurat dan jelas.

Mendengar dengan kasih merupakan kemampuan mengasah diri seorang pelayan lebih cermat dalam membangun hubungan personal yang lebih original. Kehadiran seorang pelayanan di tengah-tengah medan pelayanannya menjadi sangat penting. Kehadiran itu tentunya menjadi berpengaruh ketika seorang pelayan tersebut mampu menjadi sumber motivasi segenap warga jemaat yang dilayaninya. Agar seorang pelayanan memiliki kemampuan dalam memotivasi maka di hari ketiga tema yang dilatih ialah bagaimana menjadi pendorong motivasi atau semangat. Pendorong semangat atau memotivasi dapat di mengerti sebagai pemberi apresiasi, pemberi nasehat dan hal-hal apa saja yang memberikan kekuatan baru bagi warga jemaat. Para peserta sangat aktif dan interaktif menemukan bagaimana menjadi pendorong semangat/motivasi di dalam kelompok.

Keterampilan memberi semangat memerlukan latihan. Latihan memberi dorongan atau semangat dalam pelatihan ini di dasari dengan 2 macam yaitu 1. Menyetujui atau mempertegas apa yang telah dilakukan orang lain. 2. Menguatkan orang lain atas keberadaan mereka. Kedua jenis dorongan memberi semangat ini diperagakan sebagai latihan. Memberi dorongan semangat yang disampaikan kepada orang lain merupakan ungkapan-ungkapan sederhana yang mesti dilatih agar mampu mengungkapkannya. Memberi dorongan semangat kepada orang lain sangat membutuhkan keterampilan dan harus tetap konsisten dilakukan.

Untuk memiliki keterampilan memberikan dorongan semangat membutuhkan teknik praktis serta kreativitas. Peserta digali kemampuannya agar menemukan cara-cara praktis dan kreatif untuk mendorong semangat. Cara-cara praktis dan kreatif tentunya bukan hanya sebatas ungkapan verbal saja. Bentuk praktis dan kreatif dalam memberikan dorongan semangat misalnya yaitu dalam bentuk apresiasi, ungkapan terimakasih dalam bentuk hadiah, memberi pujian, memastikan/menyakinkan hatinya. Dalam pelatihan ini peserta juga diharapkan menemukan bentuk praktis dan kreatif memberi dorongan bukan menerima dorongan. Peserta dilatih menemukan siapa yang memerlukan penghiburan atau dorongan semangat dari diri para peserta. Peserta dilatih tentang apa yang peserta syukuri kepada Allah mengenai orang tersebut sehingga membawa sukacita baginya.

Bapak Sekjen Pdt. Humala Lumbantobing, M.Th dalam kata sambutanya pada penutupan lokakarya ini sangat mengapresiaisi kegiatan ini. Lokakarya pelatihan SYIS sangat tepat dikembangkan dalam pelayanan pastoral sesusai degan tema pelayanan pastoral tahun 2022. Metode pelatihan SYIS yang difasilitasi oleh para fasilitator yang berpengalaman kiranya menambah semangat bagi para peserta. Harapan kita agar pelatihan SYIS ini berkelanjutan agar para pelayan GKPI khususnya para pendeta muda GKPI dapat menjadi fasilitator di GKPI. Unuk itu para peserta yang telah mengikuti pelatihan ini terus mengembangkan dirinya agar pelayanan GKPI sungguh-sungguh dapat dirasakan oleh warga jemaat. Terimaaksih kepada seluruh peserta yang datang dan dengan serius dan sungguh-sungguh mengikuti lokakarya ini. Kepada bapak Kadep Pastorat yang telah menginisiasi dan menyelenggarakannya lokakarya kita juga menyampaikan terimakasih agar seluruh rangkaian program pelayanan pastoral tahun 2022 sukses berjalan dengan baik.

Kepala Departemen Pastoral Pdt. Dr. Teddi Sihombing menerima alat peraga dan karya para peserta selama mengikuti lokakarya pada akhir acara dari salah seorang fasilitator.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *